Wednesday, March 09, 2005

Biadap!

Bendera Malaysia dibakar!

Sebelum dibakar, bendera itu diinjak-injak. Aksi ini sebagai bentuk protes atas klaim Malaysia terhadap blok Ambalat di Laut Sulawesi.


Bendera Malaysia dibakar oleh 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Surabaya, Jawa Timur. Source pic (Detik.com)

Bendera Malaysia Diinjak-injak dan Dibakar di Surabaya
Reporter: Budi Sugiharto

detikcom - Surabaya, Bendera Malaysia dibakar lagi. Setelah di Makassar
dan Jakarta, bendera Malaysia juga dibakar oleh para demonstran di
Surabaya. Sebelum dibakar, bendera itu diinjak-injak terlebih dulu.

Aksi pembakaran bendera Malaysia ini digelar di halaman patung Gubernur
Suryo, Surabaya, Selasa (8/3/2005) sekitar pukul 14.45 WIB. Aksi ini
dilakukan sekitar 10 mahasiswa dari Front Aksi Mahasiswa Surabaya.

Dalam aksinya, seperti biasa mereka berorasi. Sebuah bendera Malaysia
mereka bawa dalam aksi itu. Di tengah-tengah aksi, bendera Malaysia itu
diinjak-injak beramai-ramai. Setelah itu bendera disulut api dan
terbakar. Lagu 'Maju Tak Gentar' mengiringi pembakaran bendera itu.

Aksi pembakaran bendera Malaysia ini sebagai bentuk protes mereka
terhadap klaim Malaysia terhadap blok Ambalat, yang diyakini sebagai
wilayah Indonesia. Terhadap kasus ini, demonstran meminta pemerintah
Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan negeri jiran itu.

"Tarik Dubes di Malaysia sekarang juga," kata koordinator lapangan
Ikhsan.

Sejumlah poster yang berisikan kecaman terhadap Malaysia juga mereka
bawa. Sebagian poster bertuliskan 'Putuskan Hubungan Diplomatik Sekarang
Juga' dan 'Kami Mendukung Tentara untuk Mempertahankan NKRI'.

Aksi ini dijaga oleh belasan personel polisi. Namun, saat pembakaran
bendera dilakukan, polisi tidak berupaya melakukan pencegahan.


Terbakar hati melihatkan gambar-gambar ni. Kenapa media Indonesia terlalu beria-ia membesar-besarkan isu ini malah sehingga ke peringkat memprovokasikan perang dengan Malaysia?? Walhal jalan penyelesaian diplomasi masih sedang berjalan di antara kedua-dua belah pihak.

Hebat media Indonedia memainkan isu ini dengan sebesar mungkin dengan menyemarakkan sentimen bencikan Malaysia dikala harga barangan dan minyak yang naik di negara itu.

Musykil juga saya dalam banyak-banyak akhbar mainstream tempatan, tak ada satu pun laporan yang memetik komen dari ahli-ahli politik (terutama dari pihak Pemuda UMNO)/pemimpin politik lain, selain PM, Pak Lah dan Menteri Luar, Dato' Seri Syed Hamid Albar.

Saya menjangkakan wawancara Mingguan Malaysia Ahad ni adalah tentang isu bilateral Malaysia-Indonesia ini.

No comments: